MEWUJUDKAN BUDAYA POSITIF PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA KURIKULUM MERDEKA DI SMA WITAMA SRIKANDI
Witama School Srikandi, Pekanbaru – Kamis, 09/11/2023. - Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kemendikbud sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024, bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Melalui Profil Pelajar Pancasila yang ada pada Kurikulum Merdeka peserta didik diharapkan memiliki karakter dan kompetensi yang sesuai berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila. Profil pelajar Pancasila dibangun melalui berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, termasuk budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam budaya sekolah, ada enam dimensi profil ini diintegrasikan sesuai dengan karakteristik sekolah seperti, kebijakan, pola interaksi, dan norma yang berlaku. Sedangkan, dalam pembelajaran intrakurikuler, capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran mencakup semua elemen.
Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu,
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Pada elemen ini peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan dapat menjadi Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2) Berkebinekaan global. SMA Witama Srikandi memiliki multi agama, budaya dan RAS. Peserta didik SMA Witama diharapkan mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
3) Bergotong royong. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4) Mandiri. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan dapat menjadi mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5) Bernalar kritis. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6) Kreatif. Peserta didik yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
SMAS Witama Srikandi merupakan sekolah yang berprestasi, berkualitas dan memiliki multi agama (Islam, Kristen, dan Budha), budaya, dan Ras. Namun tetap saling menghargai, menghormati dan memiliki sikap toleransi yang tinggi. Bahkan untuk pendidikan agama setiap peserta didik diberikan jam tambahan untuk memperdalam dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing yaitu Religion Club (RC) yang diadakan setiap hari jumat. Di bawah bimbingan guru agama setiap peserta didik beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Selain itu SMA Witama memiliki dua kurikulum yakni kurikulum Nasional dan Cambridge serta wajib menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan sekolah (no english no service). Selain itu SMA Witama Srikandi juga mempelajari Bahasa Mandarin, Jepang, korea dan Prancis. Kurikulum Cambridge adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Cambridge Assessment International Education. Tujuan adanya kurikulum ini adalah untuk mempersiapkan peserta didik lebih kritis dan kreatif. Kurikulum internasional ini memiliki pondasi kokoh dalam membantu peserta didik mengembangkan potensi unik mereka masing-masing. SMA Witama Srikandi merupakan salah satu sekolah nasional plus yang kaya akan keberagaman. Sedangkan untuk kurikulum nasional sudah menggunakan kurikulum merdeka sejak tahun 2022. Untuk meningkatkan pendidikan karakter peserta didik di kurikulum merdeka dikenal dengan istilah "Profil Pelajar Pancasila".
Salah satu guru SMA Witama Srikandi Ibu Imelda Fitri, M. Pd., menjelaskan bahwa Implementasi profil pelajar pancasila dapat dikembangkan melalui pembelajaran kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di kelas. Pelaksanaan kokurikuler dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan penguatan pendidikan karakter pada peserta didik. Dalam pembelajaran kokurikuler, dimensi profil dipilih sebagai tujuan dan capaian dalam kegiatan projek atau P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang dijalankan, serta menjadi dasar pelaksanaan asesmen proyek. Sementara dalam pembelajaran ekstrakurikuler, enam dimensi ini diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat peserta didik seperti seni, olahraga dan lainya.
Dengan implementasi dan pemahaman yang baik tentang Profil Pelajar Pancasila, kepala sekolah SMA Witama Nasional Plus Srikandi Ibu Rosmeita Marsaulina Hutabarat, S. Pd., berharap peserta didik SMA Witama Srikandi sebagai generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkebinekaan. Selain itu, peserta didik juga diharapkan memiliki kemandirian, kemampuan bergotong-royong, keterampilan berpikir kritis, dan daya kreasi yang tinggi untuk membawa dampak positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia nantinya. Semoga dengan adanya budaya positif melalui implementasi profil pelajar pancasila peserta didik SMA Witama Nasional Plus Srikandi tidak saja kreatif, aktif, dan cerdas secara kognitif tetapi juga memilki karakter yang baik. (Imelda Fitri, M. Pd.)